Slackware
Logo Slackware |
Slackware merupakan sistem operasi yang dibuat oleh Patrick Volkerding dari Slackware Linux, Inc. Slackware merupakan salah satu distro Linux awal, dan merupakan yang tertua yang masih dikelola. Tujuan utama Slackware adalah stabilitas dan kemudahan desain, serta menjadi distribusi Linux yang paling mirip Unix.
Nama
Nama "Slackware" berasal dari fakta bahwa distribusi ini dimulai sebagai sebuah proyek pihak swasta tanpa komitmen apa-apa. Untuk mencegah proyek ini menjadi terlalu serius pada awalnya, Volkerding memberi nama yang lucu itu, yang kemudian tetap bertahan bahkan setelah Slackware menjadi proyek serius. Kata "Slack" (kendor) di Slackware merujuk pada istilah "Slack" seperti yang digunakan oleh Gereja para SubGenius
Sejarah
Slackware pada awalnya merupakan turunan dari Softlanding Linux System, yang paling populer dari distribusi Linux asli. SLS mendominasi pasar sampai para pengembang membuat keputusan untuk mengganti format executable-nya dari a.out ke ELF. Ini bukan keputusan yang populer di kalangan basis pengguna SLS pada saat itu. Patrick Volkerding meluncurkan versi modifikasi dari SLS, yang dia beri nama Slackware. [4] Rilis pertama Slackware, 1.00, diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1993. [5] Berupa sebuah citra 3½" floppy disk yang tersedia melalui FTP.
Pada tahun 1999, Slackware berkali-kali dirilis, mulai dari rilis nomor 4 sampai 7. Hal ini dijelaskan oleh Patrick Volkerding sebagai upaya pemasaran untuk menunjukkan bahwa Slackware adalah sebuah distro Linux yang up-to-date sebagaimana distro-distro lainnya, yang kala itu banyak yang telah melepas nomor 6 (seperti Red Hat yang merilis setiap revisi dari distribusinya dengan kenaikan dari 4.1 ke 5.0 bukan 3.1 ke 3.2 sebagaimana Slackware). [6] Slackware memang memiliki beberapa rilis Beta dalam rentang 6.x, tetapi hal ini tidak dihitung sebagai rilis resmi.
Pada tahun 2005, lingkungan desktop GNOME telah dihapus dari rilis yang akan diluncurkan, dan diserahkan kepada dukungan komunitasnya. [7] Penyingkiran GNOME dianggap oleh sebagian komunitas Linux sebagai tindakan yang menggemparkan karena lingkungan desktop tersebut banyak digunakan di distro-distro Linux. Sebagai balasan, beberapa proyek berbasis komunitas mulai menawarkan distribusi GNOME lengkap untuk Slackware.
Filosofi Desain
Nama
Nama "Slackware" berasal dari fakta bahwa distribusi ini dimulai sebagai sebuah proyek pihak swasta tanpa komitmen apa-apa. Untuk mencegah proyek ini menjadi terlalu serius pada awalnya, Volkerding memberi nama yang lucu itu, yang kemudian tetap bertahan bahkan setelah Slackware menjadi proyek serius. Kata "Slack" (kendor) di Slackware merujuk pada istilah "Slack" seperti yang digunakan oleh Gereja para SubGenius
Sejarah
Slackware pada awalnya merupakan turunan dari Softlanding Linux System, yang paling populer dari distribusi Linux asli. SLS mendominasi pasar sampai para pengembang membuat keputusan untuk mengganti format executable-nya dari a.out ke ELF. Ini bukan keputusan yang populer di kalangan basis pengguna SLS pada saat itu. Patrick Volkerding meluncurkan versi modifikasi dari SLS, yang dia beri nama Slackware. [4] Rilis pertama Slackware, 1.00, diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1993. [5] Berupa sebuah citra 3½" floppy disk yang tersedia melalui FTP.
Pada tahun 1999, Slackware berkali-kali dirilis, mulai dari rilis nomor 4 sampai 7. Hal ini dijelaskan oleh Patrick Volkerding sebagai upaya pemasaran untuk menunjukkan bahwa Slackware adalah sebuah distro Linux yang up-to-date sebagaimana distro-distro lainnya, yang kala itu banyak yang telah melepas nomor 6 (seperti Red Hat yang merilis setiap revisi dari distribusinya dengan kenaikan dari 4.1 ke 5.0 bukan 3.1 ke 3.2 sebagaimana Slackware). [6] Slackware memang memiliki beberapa rilis Beta dalam rentang 6.x, tetapi hal ini tidak dihitung sebagai rilis resmi.
Pada tahun 2005, lingkungan desktop GNOME telah dihapus dari rilis yang akan diluncurkan, dan diserahkan kepada dukungan komunitasnya. [7] Penyingkiran GNOME dianggap oleh sebagian komunitas Linux sebagai tindakan yang menggemparkan karena lingkungan desktop tersebut banyak digunakan di distro-distro Linux. Sebagai balasan, beberapa proyek berbasis komunitas mulai menawarkan distribusi GNOME lengkap untuk Slackware.
Filosofi Desain
Maskot Slackware |
Banyak pilihan desain di Slackware dapat dilihat sebagai contoh dari prinsip KISS. Dalam konteks ini, "sederhana" merujuk ke sudut pandang desain sistem, dan bukannya kemudahan penggunaan. Kebanyakan perangkat lunak dalam Slackware menggunakan mekanisme konfigurasi yang disediakan oleh penulis asli masing-masing perangkat lunaknya; hanya sedikit mekanisme umum di distribusi ini. Akibatnya, hanya terdapat beberapa perangkat GUI untuk mengkonfigurasi sistem. Ini menyebabkannya kurang ramah pengguna. Kritikus menganggap instalasi distribusi ini memakan waktu dan sulit dipelajari, sedangkan pendukungnya menganggapnya fleksibel dan transparan serta menyukai pengalaman yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Sistem manajemen paket Slackware dapat menginstal, upgrade, dan menghapus paket dari sumber lokal, tetapi tidak akan mencoba untuk melacak atau mengelola dependensi, pengguna harus memastikan sendiri bahwa sistem telah memiliki semua perpustakaan sistem dan program-program yang dibutuhkan oleh paket baru (yang akan diinstal). Jika ada yang kurang, mungkin tidak ada indikasi sampai pengguna berupaya untuk menggunakan perangkat lunak yang baru diinstal.
Paket-paket Slackware adalah tarballs yang diringkas secara gzip dan memakai nama file yang berakhir dengan .tgz dan .txz. Paket berisi file yang berupa bagian dari perangkat lunak yang diinstal, serta file-file tambahan yang berguna untuk sistem manajer paket Slackware. File yang berupa bagian dari perangkat lunak yang diinstal tersebut akan diatur, sehingga bila diekstrak ke dalam direktori root, file-file tersebut akan ditempatkan di lokasi instalasinya. File-file lain adalah file yang ditempatkan di direktori install/ dalam paket.
Dua file yang umumnya ditemukan di direktori install/, adalah file-file slack-desc dan doinst.sh. File-file ini tidak ditempatkan langsung ke file system dengan cara yang sama seperti yang file lain dalam paket. File slack-desc adalah file teks sederhana yang berisi keterangan mengenai paket yang diinstal. Ini digunakan ketika melihat paket menggunakan manajer paket. File doinst.sh merupakan shell script yang biasanya ditujukan untuk menjalankan perintah atau membuat perubahan yang tidak dapat dilakukan dengan mengubah isi paket. Script ini dijalankan pada akhir instalasi sebuah paket.
Resolusi Dependensi
Sementara Slackware itu sendiri tidak mempunyai alat untuk secara otomatis menata dependensi bagi pengguna dengan secara otomatis dengan mengunduh dan menginstalnya, beberapa perangkat lunak pihak ketiga ada yang dapat memberikan fungsi ini, mirip dengan cara APT di Debian.
Slackware 9.1 memasukkan Swaret dan slackpkg sebagai tambahan paket di CD kedua, [10] tetapi tidak menginstal salah satunya dengan standar. Swaret telah dihapus dari distribusi Slackware sejak dari versi 10.0 tetapi masih tersedia sebagai paket dari pihak ketiga.
slapt-get tidak menyediakan resolusi dependensi untuk paket-paket yang disertakan dalam distribusi Slackware. Namun ia menyediakan kerangka kerja untuk resolusi dependensi pada paket-paket yang kompatibel dengan Slackware, serupa dengan metode APT. Beberapa sumber paket dan distro-distro berbasis Slackware memanfaatkan fungsi ini.
Alternatif lain adalah pkgsrc dari NetBSD yang menyediakan dukungan untuk Slackware. pkgsrc menyediakan resolusi dependensi baik untuk paket sumber maupun biner.
Semenjak versi 13.0, slackpkg sudah disertakan pada direktori ap/ untuk memudahkan penggunanya mengelola paket-paket Slackware. Paket ini sudah disertakan sejak versi 12.1, tetapi masih berada di direktori extra/
Selengkapnya dapat anda kunjung situs resminya di http://www.slackware.com/
Sistem manajemen paket Slackware dapat menginstal, upgrade, dan menghapus paket dari sumber lokal, tetapi tidak akan mencoba untuk melacak atau mengelola dependensi, pengguna harus memastikan sendiri bahwa sistem telah memiliki semua perpustakaan sistem dan program-program yang dibutuhkan oleh paket baru (yang akan diinstal). Jika ada yang kurang, mungkin tidak ada indikasi sampai pengguna berupaya untuk menggunakan perangkat lunak yang baru diinstal.
Paket-paket Slackware adalah tarballs yang diringkas secara gzip dan memakai nama file yang berakhir dengan .tgz dan .txz. Paket berisi file yang berupa bagian dari perangkat lunak yang diinstal, serta file-file tambahan yang berguna untuk sistem manajer paket Slackware. File yang berupa bagian dari perangkat lunak yang diinstal tersebut akan diatur, sehingga bila diekstrak ke dalam direktori root, file-file tersebut akan ditempatkan di lokasi instalasinya. File-file lain adalah file yang ditempatkan di direktori install/ dalam paket.
Dua file yang umumnya ditemukan di direktori install/, adalah file-file slack-desc dan doinst.sh. File-file ini tidak ditempatkan langsung ke file system dengan cara yang sama seperti yang file lain dalam paket. File slack-desc adalah file teks sederhana yang berisi keterangan mengenai paket yang diinstal. Ini digunakan ketika melihat paket menggunakan manajer paket. File doinst.sh merupakan shell script yang biasanya ditujukan untuk menjalankan perintah atau membuat perubahan yang tidak dapat dilakukan dengan mengubah isi paket. Script ini dijalankan pada akhir instalasi sebuah paket.
Resolusi Dependensi
Sementara Slackware itu sendiri tidak mempunyai alat untuk secara otomatis menata dependensi bagi pengguna dengan secara otomatis dengan mengunduh dan menginstalnya, beberapa perangkat lunak pihak ketiga ada yang dapat memberikan fungsi ini, mirip dengan cara APT di Debian.
Slackware 9.1 memasukkan Swaret dan slackpkg sebagai tambahan paket di CD kedua, [10] tetapi tidak menginstal salah satunya dengan standar. Swaret telah dihapus dari distribusi Slackware sejak dari versi 10.0 tetapi masih tersedia sebagai paket dari pihak ketiga.
slapt-get tidak menyediakan resolusi dependensi untuk paket-paket yang disertakan dalam distribusi Slackware. Namun ia menyediakan kerangka kerja untuk resolusi dependensi pada paket-paket yang kompatibel dengan Slackware, serupa dengan metode APT. Beberapa sumber paket dan distro-distro berbasis Slackware memanfaatkan fungsi ini.
Alternatif lain adalah pkgsrc dari NetBSD yang menyediakan dukungan untuk Slackware. pkgsrc menyediakan resolusi dependensi baik untuk paket sumber maupun biner.
Semenjak versi 13.0, slackpkg sudah disertakan pada direktori ap/ untuk memudahkan penggunanya mengelola paket-paket Slackware. Paket ini sudah disertakan sejak versi 12.1, tetapi masih berada di direktori extra/
Selengkapnya dapat anda kunjung situs resminya di http://www.slackware.com/
by Linux.Bulukumba